Melaksanakan Program Wajib: Bidang Kurlitbang Yaswari K.A.K mengadakan evaluasi bersama Para Kepala Sekolah SDK Se-Kota/Kab. Kupang
Melaksanakan Program Wajib: Bidang Kurlitbang Yaswari K.A.K mengadakan evaluasi bersama Para Kepala Sekolah SDK Se-Kota/Kab. Kupang
diposting pada 13 Dec 2024, 10:12

(Rabu, 11 Desember 2024)., Pelaksanaan program wajib dari Bidang Kurikulum, Penelitian, dan Pengembangan (KURLITBANG) yaitu evaluasi kegiatan Kurikulum selama satu tahun, kembali dilaksanakan bersama para kepala Sekolah Dasar Yaswari se-kota/kab. Kupang. Sebagaimana biasanya, kegiatan evaluasi ini terjadi di Aula Kantor Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang. Dalam kegiatan evaluasi kali ini masih tentang hal-hal yang sama, yang berkaitan dengan kegiatan kurikulum pada tingkat Sekolah Dasar. Terkonfirmasi dari staf Bidang Kurlitbang Ibu Elisabeth Yuniar de Rosari, kegiatan ini dihadiri langsung oleh para kepala sekolah sebanyak 13 kepala sekolah dari 17 kepala Sekolah Dasar Yaswari Se-Kota/Kab. Kupang, dan juga hadir bersama pula Ketua Pengurus Yayasan, Romo Arkadius Y. Manek dan Sekertaris Pengurus Yayasan, Romo Guido U. Yami.

Selama 4 jam kegiatan evaluasi ini berlangsung. Semua pembicaraan, catatan-catatan kritis dan usulan adalah perihal kegiatan kurikulum di level pendidikan sekolah dasar, khususnya di sekolah-sekolah Yaswari. “Kegiatan evaluasi ini pada dasarnya mengangkat tema kegiatan kurikulum selama satu tahun ini. Tetapi pada poinnya, evaluasi ini membahas tentang Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) sekolah dasar, Pelaksanaan Supervisi Guru, dan Pelaksanaan Ujian Semester selama satu tahun ini”, ujar Romo Kondradus Takene, selaku Kepala Bidang Kurikulum, Penelitian dan Pengembangan Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang. Tiga poin pokok ini dinilai berdasarkan progress yang baik di unit-unit sekolah, Salah satu contohnya adalah pelaksanaan Ujian Terpadu Kelas III-IV secara daring yang hampir semua sekolah Dasar Yaswari Se-Kota/Kab. Kupang melaksanakannya, terkecuali SDK Mehola Liae-Sabu dan SDK Parema Sabu Barat. Walaupun masih terdapat lima sekolah yang masih mengadakan pelaksanaan ujian pada kelas III SD secara blended (offline dan online), yakni SDK St. Yoseph Noelbaki, SDK St. Yoseph 5 Kuaputu, SDK Kristus Raja Baun, SDK St. Yohanes Noehaen, SDK Bokos-Oepoli.


“Pelaksanaan Ujian Terpadu hendaknya dilaksanakan untuk semua kelas”, demikian usulan positif dari Kepala Sekolah SDK Don Bosko 1 Kupang, Bapak Kristo Kurniawan Nanur, S.Pd. Benar bahwa pelaksanaan ujian terpadu selama ini tidak melibatkan kelas I-II, dengan pelbagai pertimbangan. Tetapi baiklah apabila pelaksanaan ujian terpadu juga bagi siswa kelas I-II dengan pelaksanaannya bersifat offiline. Tanggapan baik dari Romo Kondradus dan kesepakatan para kepala sekolah yang hadir bahwa usulan ini akan disiap dilaksanakan pada semester berikut. 

       Selain tentang Pelaksanaan Ujian Terpadu, juga ada evaluasi bersama tentang pelaksanaan Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Supervisi. Ada catatan-catatan kritis berkaitan dengan guru-guru dalam hal Kegiatan KKG (Penyusunan kisi-kisi soal hingga penyusunan soal) dan kegiatan Supervisi. “….Banyak guru yang belum terlalu paham tentang persiapan-persiapan apa yang perlu di saat ada pelaksanaan supervisi”, kata Ibu Kepala Sekolah SDK Don Bosko 2 Kupang. Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Yayasan menegaskan bahwa setiap guru hendaknya mampu mengetahui tugas-tugas pokoknya secara menyeluruh. Bahkan dalam perencanaan ke depannya, Romo Ketua Pengurus menghimbau akan ada pelaksanaan supervisi untuk para kepala sekolah.


Pendidikan akan menjadi lebih baik apabila semua elemen dapat bekerja secara serius, efektif, efisien, dan berdaya-ubah. Dalam pesan tambahan dari Romo Ketua Yayasan, ditegaskan hal tersebut: “…Perlu dibangun sikap dan budaya kerja yang kooperatif-komunikatif, problem solvingdan kreatif. Dalam konteks kegiatan evaluasi ini, semua pembicaraan, catatan kritis, dan usulan-usulan akan semakin “berbuah” apabila ada sikap tanggap yang follow up. Evaluasi ini harus berdampak perubahan yang semakin baik dalam peningkatan kualitas pendidikan yang berintegritas”. Romo Ketua Yayasan sangat menegaskan hal tersebut bahwa evaluasi yang tidak berdampak perubahan positif itu hampa. Sehingga sangat perlu kerja yang komunikatif antara semua pihak: baik orang tua, guru, pegawai, kepala sekolah, dan pihak yayasan.


(By. Roni, Fr)